[MADING SEMAYANG-HARI AIR SEDUNIA]

          

   
         Tanggal 22 Maret ditetapkan sebagai Hari Air Sedunia (World Water Day) sesuai kesepakatan pada sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tanggal 22 Desember 1992. Ini adalah hari untuk membuat perbedaan bagi anggota populasi global yang mengalami masalah terkait air, dan merupakan hari untuk mempersiapkan bagaimana kita mengelola air di masa depan secara bijak.           Hari Air Sedunia mulai diperingati sejak tahun 1993 dan menjadi peringatan untuk menyadarkan masyarakat dunia akan pentingnya air bersih dan pengelolaan sumber air yang berkelanjutan. Fokus utama Hari Air Sedunia adalah untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan 6: Air dan sanitasi untuk semua. Tema Hari Air Sedunia tahun 2021 adalah “Valuing Water” yang membahas tentang arti air bagi manusia dan bagaimana kita dapat melindungi sumber daya vital ini dengan lebih baik.

            Bumi, planet yang kita huni ini tertutup oleh air laut sebanyak 97% yang artinya daratan tempat tinggal manusia hanya 3% dari keseluruhan luas permukaan bumi. Namun, sekitar 72% dari jumlah air yang sangat banyak itu adalah air asin yang tidak dapat dikonsumsi manusia. Air juga merupakan komponen penyusun tubuh yang sangat penting bagi makhluk hidup. Sebanyak 50-60 persen tubuh manusia tersusun dari air. Air bersih digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk minum, makan, memasak, mandi, bersih-bersih dan kegiatan lain yang tidak dapat terlepas dari keberadaan air bersih. Sehingga keberadaan air merupakan hal yang wajib dipenuhi makhluk hidup dalam keberlangsungan hidupnya. 

Ketersediaan air bersih seringkali menjadi permasalahan di masyarakat. Kalimantan timur, sebagai salah satu provinsi terluas di Indonesia, tidak memiliki pasokan air tanah dan air permukaan yang mencukupi, terlebih ketika datang musim kemarau panjang yang mengakibatkan hujan jarang turun (Lestari, 2020). Pada tahun 2019, hujan yang jarang turun mengakibatkan beberapa sungai di Samarinda menyurut, alhasil bahan baku air bersih di ibu kota provinsi itu berkurang drastis hingga mengancam 30 ribu jiwa tidak dapat memperoleh akses air bersih (Rosadi, 2019).


Krisis air bersih dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain: 

  1. pencemaran air oleh pestisida berlebih, limbah industri hingga sampah yang dibuang sembarangan

  2. peningkatan populasi manusia

  3. penggunaan air secara berlebihan

  4. pertanian yang kurang efisien

  5. Jauhnya jarak akses air bersih

  6. Kekeringan (Redaksi Ilmu Geografi, 2021)

            Mengingat pentingnya air bersih bagi kehidupan, ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi krisis air bersih, seperti:

  1. membuang sampah pada tempatnya

  2. melakukan gerakan hemat air

  3. membuat biopori

  4. membuat daerah resapan air

  5. memanen air hujan

  6. menanam pohon dan menjaga hutan serta daerah aliran sungai

  7. konservasi lahan (Novianti, 2019)

  8. Menjaga ketersediaan air bersih merupakan tanggung jawab kita bersama.


            Menjaga ketersediaan air bersih merupakan tanggung jawab kita bersama. Mulailah dari hal kecil yang dapat kita lakukan sendiri seperti menghemat air dan membuang sampah pada tempatnya, kita mampu berpartisipasi untuk memberikan masa depan yang lebih baik baik Bumi kita. Ingatlah selalu, bahwa perubahan-perubahan kecil akan memberikan suatu perubahan besar selama dilakukan secara konsisten dan bersama-sama. Mengutip kata orang bijak, kita tidak dapat mengubah dunia jika kita belum mengubah diri kita sendiri, maka ketika kita mampu mengubah diri sendiri menjadi lebih baik, insyaallah kita akan berperan untuk merubah dunia ini menjadi tempat yang lebih baik.

            Dalam situasi krisis covid-19, peran Air menjadi penting dalam menjaga higienis tubuh. Maka dari itu mari kita hargai air dan sumber air dan bijak dalam menggunakan air, untuk menjaga ketersediaan air bersih. Selamat Hari Air Sedunia

#WorldWaterDay #HariAirSedunia #HariAirSedunia2021 #Water2me


Daftar Rujukan

Lestari, L. 2020. Kaltim Minim Air Bersih, Bagaimana Nasib Ibu Kota Baru?. Warta Ekonomi. Online.             (Kaltim Minim Air Bersih, Bagaimana Nasib Ibu Kota Baru? (wartaekonomi.co.id))

Novianti, C. 2019. Krisis Air Bersih Kembali Melanda, Pahami Solusinya dari Sekarang!. 99.co. Online.          (Krisis Air Bersih Kembali Melanda | Pahami Solusinya dari Sekarang! (99.co))

Redaksi Ilmu Geografi. 7 Penyebab Kelangkaan Air Bersih yang Perlu Ditanggulangi.                                     Ilmugeografi.com. Online. (7 Penyebab Kelangkaan Air Bersih yang Perlu Ditanggulangi - IlmuGeografi.com)

Rosadi, S. 2019. Sungai dan Waduk di Samarinda Surut, 30 Ribu Warga Terancam Krisis Air Bersih.             Merdeka. Online. (Sungai & Waduk di Samarinda Surut, 30 Ribu Warga Terancam Krisis Air Bersih | merdeka.com)


Komentar